ANALIS KESEHATAN
welcome to my blog! disini kalian bisa cari semua yang berkaitan tentang analis kesehatan!
Minggu, 05 Juni 2016
Selasa, 31 Mei 2016
Cara menghitung jumlah sel eritrosit
ada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5
juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel
darah merah.
Eritrosit mempunyai bentuk
bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna
eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya
terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.
Tiap-tiap sel darah merah
mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein
yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat
oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan
bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi
pelepasan oksigen oleh Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per
milimeterkubik atau mikroliter dalah. Seperti hitung leukosit, untuk menghitung
jumlah sel-sel eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik
(automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu
menggunakan bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung
leukosit.
Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah
diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan
mencegah hemolisis. Larutan Pengencer yang digunakan adalah:
·
Larutan
Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.25 g,
aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tidak dapat
dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein, rouleaux,
aglutinasi.
·
Larutan
Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml.
Larutan ini mencegah aglutinasi dan rouleaux.
·
Natrium
klorid 0.85 %
Harga Normal :
·
Dewasa
laki-laki : 4.50 – 6.50 (x106/μL)
·
Dewasa
perempuan : 3.80 – 4.80 (x106/μL)
·
Bayi baru
lahir : 4.30 – 6.30 (x106/μL)
·
Anak usia
1-3 tahun : 3.60 – 5.20 (x106/μL)
·
Anak usia
4-5 tahun : 3.70 – 5.70 (x106/μL)
·
Anak usia
6-10 tahun : 3.80 – 5.80 (x106/μL)
Masa hidup eritrosit hanya
sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa.
Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru
yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati
dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira
setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang
dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.
2.2 Penurunan eritrosit
kehilangan darah
(perdarahan), anemia, leukemia, infeksi kronis, mieloma multipel, cairan per
intra vena berlebih, gagal ginjal kronis, kehamilan, hidrasi berlebihan.
GEJALA ANEMIA
Adapun gejala-gejala dari anemia adalah:
1.Lemah, lesu, pusing, mudah marah atau sulit
konsentrasi.
2.Pucat terutama pada gusi dan kelopak mata atau
bawah kuku.
3.Jantung berdebar nafas pendek.
4.Sariawan mulut atau lidah, bilur-bilur atau
pendarahan tidak biasa.
5. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki.
6. Mual dan diare
Penyebab
Difesiensi besi adalah
penyebab anemia paling umum. Defesiensi besi dapat terjadidari pola makan
sehari-hari yang rendah besi. Kurang protein, asam folat, vitamin B12 dari
makanan sehari-hari juga memungkinkan terjadinya anemia, mengingat pentingnya
unsure-unsur tersebut dalam pembentukan sel-sel darah merah. Anemia juga bisa
disebabkan hal-hal lain seperti pendarahan kecil tetapi terus menerus (slow
bleeding) seperti akibat wasir, tukak lambung, kanker lambung atau usus dan
efek penggunaan aspirin atau obat-obat nonsteroidal anti inflamasi terus
menerus, menstruasi berat, penyakit yang berhubungan dengan darah seperti
leukemia dan infeksi (cacing, malaria). Pecandu alcohol, perokok, pasien dengan
penyakit saluran pencernaan (gastritis, celiac disease atau crohn’s disease),
vegetarian ekstrim, orang lanjut usia dan wanita hamil termasuk yang beresiko
defisiensi besi, akibat gizi buruk atau kurang gizi atau penyerapan gizi kurng
baik.
Pengobatan untuk penderita anemia
Makanlah variasi makanan yang
kaya besi, asam folat, dan B12 dari empat kelompok makanan wajib (protein,
karbohidrat, lemak, sayuran dan buah) seperti polong-polongan kering dan
kacang-kacangan, hati, daging, telur, ikan, kerang-kerangan, buah kering, sayuran
hijau, kelompok buah sitrus.
Jika anda sering mengalami menstruasi berat, seger konsultasikan dengan dokter karena anda mempunyai risiko anemia. Bagi yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, tanyakan pada dokter tentang perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen besi. Segera pergi ke dokter jika anda melihat ada bercak darah pada fases atau urine anda. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Jika anda sering mengalami menstruasi berat, seger konsultasikan dengan dokter karena anda mempunyai risiko anemia. Bagi yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, tanyakan pada dokter tentang perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen besi. Segera pergi ke dokter jika anda melihat ada bercak darah pada fases atau urine anda. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Pengobatan untuk penderita anemia defisiensi zat
besi:
Ø 60 gram daun bayam merah direbus
dengan air secukupnya. Selanjutnya ditambahkan satu kuning telur ayam kampung.
Ramuan tersebut dapat dimakan.
Ø 100 gram kacang hijau + 10 butir
angco direbus/ditim + 30 gram kismis, direbus hingga menjadi bubur cair,
kemudian dimakan.
Ø 30 gram daun kacang panjang
+ 30 gram daun bayam duri + 25 gram lempuyang wangi, dicuci dan diblender
dengan 100 cc air, disaring, airnya diminum.
Ø 30-50 buah buni yang matang
+ 20 buah murbei + 20 gram kunyit, diblender dengan menambahkan 100 cc air,
tambahkan 1 sendok makan madu lalu dimakan.
2. 3 Peningkatan eritrosit
Peningkatan eritrosit
dapat meyebabkan polisitemia era, hemokonsentrasi/dehidrasi, hipertensi ,
penyakit kardiovaskuler.
Salah satu penyakit akibat
peningkatan eritrost adalah hipertensi, hipertensi tidak menimbulkan gejala;
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak
diobati, bisa timbul gejala berikut:
·
sakit
kepala
·
kelelahan
·
mual
·
muntah
·
sesak
napas
·
gelisah
·
pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
a) Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika
seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi,
maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik
daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada
bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
b) Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian
menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan
meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda
akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan
melewati batas atas yang normal.
c. Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Garam dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi
penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
d. Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kandungan lemak
yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan
akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini
mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel
berikut: kolesterol.
e. Obesitas
/ Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Orang yang memiliki
berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih
besar menderita tekanan darah tinggi.
f. Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Stres dan kondisi
emosi yang tidak stabil juga tekanan darah tinggi.
g. Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Merokok juga dapat
meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan
risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok
yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan
kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kafein yang
terdapat pada kopi, tehmaupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
i. Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Konsumsi alkohol
secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
j. Kurang
Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kurang olahraga dan
bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur
mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang
berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
Mencegah dan Mengatasi Darah
Tinggi
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih
memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang
sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda
lakukan:
Ø Kurangi konsumsi garam dalam
makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda
menghindari makanan yang mengandung garam.
Ø Konsumsi makanan yang mengandung
kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi
tekanan darah tinggi.
Ø Kurangi minum minuman atau
makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari
konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi,
jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita
15 ml per hari.
Ø Olahraga secara teratur bisa
menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi,
pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai,
dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali
seminggu.
Ø Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau,
pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
Ø Jalankan terapi anti stres agar
mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
Ø Berhenti merokok juga berperan
besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Ø Kendalikan kadar kolesterol Anda.
Ø Kendalikan diabetes Anda.
Ø Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu,
untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
BAB III
METODE KERJA
Prinsip :
Darah diencerkan dalam pipet
eritrosit, kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah eritrosit dihitung
dalam volume tertentu. Dengan mengkalikan terhadap faktor perhitungan diperoleh
jumlah eritrosit dalam satuan volume darah.
3.1 Alat dan bahan
a. Alat
1. Hemositometer,
terdiri dari :
- Kamar/bilik
hitung
- Kaca
penutup
- Pipet
eritrosit
- Karet
penghisap dengan pipa kecil
2. Auto clik /
lanset
3. Kertas
saring/tissu
4. Mikroskop
b. Bahan
- Darah kapiler
c. reagen
- Alcohol
- Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g,
Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.2
g,
aquadest 100 ml.
3.2 Cara Kerja
1. siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. mengambil dara kapiler
a. Mease jari tangan, yang
bisa digunakan adalah 3 jari tengah karena ada
selaputnya.
b. Jari yang akan di tusuk di
usap dengan alkohol 70%
c. Gunakan lancet yang steril.
d. Tusuk jari yang
sudah di beri alkohol
e. Buang 3 tetesan
pertama
f. Segera
gunakan pemeriksaan karena mudah membeku
g. Usap jari dengan
kapas pada bekas tusukan tadi.
3. mengisi pipet thoma
a. Isaplah darah kapiler sampai pada
garis tanda “0,5″ tepat.
- Hapus
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
- Masukkan
ujung pipet kedalam larutan HAYEM sambil mempertahankan darah tetap pada
garis tan tadi. pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan larutan HAYEM
dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda “11″ tepat. Hati-hati jangan
sampai terjadi gelembung udara.
- Angkatlah
pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan
karet penghisap.
- Kocoklah
pipet tadi selama 15-30 detik. jika tidak segera akan dihitung letakkan
pipet dalam posisi horizontal.
4. Mengisi kamar hitung
a. Letakkan kamar hitung yang telah
benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
- Kocoklah
pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan sampai ada
cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
- Buang
semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian
sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca
penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan
perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
- Biarkan
kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar
leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan
kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
5. Cara menghitung sel
- Atur
fokus terlebih dahulu dengan memakai lensa objektif kecil (10 x), kemudian
lensa tersebut diganti dengan lensa objektif besar (40x),
- Kamar
hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus
mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya
leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
- Hitung
semua eritrosit yang terdapat dalam 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang
kecil (misalnya ; pada keempat sudut bidang besar di tambah dengan satu
bidang di bagian tengah). Cara dan ketentuan menghitung sel sama
dengan cara menghitung leukosit.Mulailah menghitung dari sudut kiri atas,
terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan
seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung garis suatu bidang,
sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah
di hitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis sebelah kanan dan
bawah tidak boleh dihitung.
6. Perhitungan
Pengenceran dalam pipet eritrosit
adalah 200 kali. Luas tiap bidang kecil 1/400 mm kuatdrat, tinggi kamar hitung
1/10 mm, sedangkan eritrosit yang dihitung dalam 5 x 16 bidang kamar kecil = 80
bidang kecil, yang jumlah luasnya 1/5 mm kuatdrat. Faktor untuk mendapatkan
jumlah eritrosit dalam ul darah menjadi 5 x 10 x 200 = 10.000.
Langganan:
Postingan (Atom)